Kamis, 23 Januari 2014

10 Tips Cara Mengetahui Gebetan atau Pacar Kamu Materialistis atau Tidak


10 Tips Cara Mengetahui Gebetan atau Pacar Kamu Materialistis atau Tidak



Okay, misalkan saja kamu adalah seorang pria yang berada pada kondisi yang sudah cukup mapan, bisa diumur 20 an atau 30 an. Kamu sudah punya tempat tinggal yang cukup bagus, bisa beli baju bagus, mampu bayar hotel yang bagus, pokoknya kamu adalah bisnismen yang sakses!. Nah karena kamu masih single, kemudian kamu pengen cari pacar. Tapi kemudian muncul pertanyaan di kepala kamu, “Dia mau sama aku cuma karena duitku atau emang sayang sih ?”

cewek matre

So here it goes the 10 Tips – Cara Mengetahui Gebetan atau Pacar Kamu Materialistis atau Tidak

1. Pertama, bedakan antara orang yang matre dengan yang tidak.
Sebetulnya tidak ada salahnya jika kita mencari seseorang yang stabil secara finansial. Hubungan jangka panjang pasti akan saling bergantung satu sama lain, baik dalam kondisi baik maupun buruk, dan stabil secara finansial akan mendukung hal itu – pada kondisi tertentu. Perbedaan antara orang yang matre dan tidak adalah, orang yang matre akan meninggalkanmu – baik – baik maupun terang – terangan, jika kamu sudah tidak punya materi lagi.
2. Orang yang matre akan terlihat sedikit menyinggung tentang masalah keuangannya (atau bahkan terang – terangan minta “dipinjamin” uang sama kamu).
Mereka tahu kalo kamu pasti ga akan tega ngelihat mereka dapat surat penyitaan, atau mobilnya berpindah tangan. Sementara saat itu kamu berada pada posisi yang pas buat nolongin. Tapi tetep ada perbedaan antara orang yang memang matre, ataukah orang yang memang lagi bernasib buruk. Saat kamu menemui situasi seperti ini, yang harus kamu lakukan adalah dengan melihat dulu, apa yang dia lakukan. Apa dia baru saja beli sepatu seharga 1 juta, sementara tagihan telfon nya hampir habis? Apakah mereka pergi membeli baju – baju mahal, sementara kartu kredit nya sudah over limit? Orang yang memang sudah matre dari sananya akan sedikit lebih pintar dengan membuatmu membayar hal – hal yang sebetulnya mereka butuhkan, supaya uangnya tetep masih ada, jadi dia bisa membeli hal – hal yang dia inginkan.
3. Saat dia mengalami kesulitan keuangan, lihat apakah dia terlihat excited saat kamu ada ide mendapat uang dengan cepat.
Ketika kamu nyebutin, “coba deh mobilku kalo di lego berapa ya…” atau “gitarku mungkin masih laku…”, coba lihat reaksinya. Orang normal pasti akan terlihat sedih dan tetap berusaha keras mencari jalan lain, tapi orang yang matre, dia bakal langsung HEPI!
4. Lihat apakah dia terlihat merasa berhak mendapatkan perlakuan khusus atau “spesial”.
Orang yang matre merasa bahwa mereka harus selalu diperlakukan dengan baik, DAN.. mereka tahu kepada siapa mereka bisa mendapatkan perlakuan tersebut. Alasannya bisa bermacam – macam, bisa karena masa kecilnya yang kurang bahagia, atau karena habis putus dan merasa ber HAK untuk bahagia, atau bahkan mungkin mereka merasa berhak untuk mengejar mimpinya untuk selalu hidup mapan,, yang.. anehnya …. tidak terpikirkan olehnya siapa yang akan membiayai semua-biaya-pengejaran-mimpinya tersebut. Apakah kamu pernah melihat orang – orang seperti ini? Sifat – sifat seperti ini adalah beberapa gejala narsistik, dimana merupakan salah satu sifat yang dimiliki oleh orang – orang yang matre;
• Menganggap bahwa dirinya itu ”unik” dan hanya akan bisa dipahami oleh orang – orang yang satu kelas dengannya (yang high class dong tentunya).
• Suka iri terhadap orang lain, dan kadang juga menganggap bahwa orang – orang sebenarnya cuma iri padanya.
5. Coba tanyakan pertanyaan – pertanyaan yang mungkin berkesan buat dia.
• Coba tanya hadiah paling spesial apa yang pernah dia dapatkan? Orang yang matre akan selalu mengingat hal yang berbau mahal dan materi, bukan sesuatu yang bersifat pribadi atau menyentuh hati.
6. Lihat pertanyaan – pertanyaan apa saja yang dia tanyakan ke kamu.
• Berapa penghasilan kamu per bulan? buat apa dia nanya seperti ini ? lah kan orang yang matre tuh seperti kalkulator berjalan, jadi, segala sesuatu yang berhubungan dengan “duit”, dia pasti akan memperhitungkan berapa persentase yg di pikir “berhak” dia dapatkan.
• Kamu punya rumah gak? Mobil kamu apa? mereka sedang mencoba menghitung, kalo ngabisin waktu sama kamu tuh worth it gak sih.
• Kamu punya anak berapa? Jawaban atas pertanyaan ini akan menunjukkan seberapa banyak perhatian dan income kamu, yang akan diberikan ke dia. Orang yang matre adalah orang needy yang akan banyak menghabiskan uang, waktu dan energimu.
7. Coba lihat dia punya sedikit rasa terima kasih atau kemurahan hati apa tidak.
Setelah kencan sekian lama, apakah dia pernah nawarin untuk bayar? Ketika kamu bayar, apakah dia bilang terima kasih? Pernahkah mereka dia nawarin kamu bantuan? Masakin kamu makanan? dll. Coba perhatikan, jika orang tersebut ternyata tidak memiliki karakteristik – karakteristik simple tersebut, kamu yakin kamu mau bersama dia untuk selama – lamanya? Karakter tidak bisa dibentuk dalam satu malam.
8. Coba buat seakan – akan kamu ingin mengejar sebuah mimpi yang besar.
Coba katakan ke pasangan kamu, kalo kamu pengen banget mengejar mimpi masa kecilmu, misal : kamu ingin menjadi petani, ingin menjadi montir, ingin menjadi sufi, atau ingin berjihad! ( masukkan mimpi – mimpi kamu disini …. ).
Katakan ke dia, bahwa untuk mengejar mimpimu tersebut, maka gaya hidup mu terpaksa secara drastis harus dirubah, tempat tinggal harus pindah, harus sekolah lagi, harus ikut wajib militer, dll.
Bagaimana respon orang tersebut ? apakah dia prihatin atau peduli ? well, justru itu NORMAL, karena orang yang matre akan jijik dan bilang “KAMU SERIUS !?” ATAU, mereka malah akan meninggalkanmu dengan alasan kamu lebih sibuk mikirin diri kamu sendiri daripada dia (kamu kurang perhatian).
9. Berhati – hatilah !
Menolong orang memang terasa sangat menyenangkan, baik itu cuma menolong orang supaya tidak homeless, atau nolong seorang artis atau pengusaha me launching karirnya. Tapi kamu tetap harus berhati – hati supaya tidak terjatuh kedalam pola dimana jika kamu tidak memberi bantuan finansial, maka semuanya akan hancur. Jika kamu adalah tipe orang yang mengalami kesulitan menjawab “tidak”, atau orang yang selalu merasa bersimpati dan penyayang, kemungkinan kamu akan lebih sering bertemu dengan orang yang matre. Suatu waktu pasti kamu pernah merasa berkencan dengan orang yang paling atraktif sedunia, dan kamu tidak mau melewatkan kesempatan tersebut, tapi jangan terkecoh dengan penampilan, karena itu ada harganya.
10. Tahan setiap pertanyaan yang menjurus terhadap uang.
Jika dia bertanya, apa pekerjaanmu ? dimana kamu tinggal ?, jangan jawab secara langsung, coba muter dulu ke jaman ketika kamu masih kecil, apa yang membentukmu menjadi seperti ini ,,, seseorang yang secara tulus ingin mengenal kamu lebih jauh akan menanyakan hal – hal lainnya, sementara orang yang matre akan cenderung tidak sabar dan terburu – buru.

0 komentar:

Posting Komentar